20/02/2012 11:47
Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (20/3) pagi, melemah 80 poin ke posisi 9.709 per dolar AS. Melemahnya rupiah dipicu ketidakpastian kesepakatan pemberian dana talangan untuk Yunani.
“Tersisanya risiko kembali tertundanya kesepakatan pemberian dana talangan untuk Yunani dalam mengatasi krisis utangnya masih menjadi sentimen negatif bagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” kata Johanes Ginting, analis pasar uang Monex Investindo Futures, di Jakarta.
Pelaku pasar, lanjutnya, juga berpendapat ketidakpastian masih akan menahan mata uang euro dalam kisaran terbatas sampai persetujuan pemberian bailout atau dana talangan)ditandatangani. “Pasar terlihat masih sangat ragu-ragu untuk bereaksi terlalu banyak sebelum kesepakatan benar-benar dilakukan,” ucap Johanes.
Meski demikian, kata dia, Yunani nampaknya semakin dekat untuk mendapatkan dana penyelamatan senilai 130 miliar euro. Ini setelah petinggi Jerman optimistis kesepakatan akan tercapai, meski di lain sisi masih merasa was-was dengan komitmen Athena.
Ia menambahkan, sejumlah analis memperkirakan euro akan dapat kembali terapresiasi terhadap dolar AS begitu juga dengan nilai tukar rupiah,. Dengan catatan, para pejabat kawasan Eropa bersedia menandatangani persetujuan bailout tahap kedua untuk Yunani.
Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada, menambahkan, pelemahan rupiah juga dipicu imbas penurunan mata uang Yen terhadap dolar AS setelah bank Jepang berencana menambah likuiditas pasar senilai 10 triliun yen atau US$ 28,8 miliar untuk program pembelian aset.
Di sisi lain, kata dia, pelemahan rupiah juga dipicu dari Menteri Keuangan Eropa yang bersikap mengesampingkan pertemuan yang akan diadakan di Brussels. Hal ini karena masih merasa kurang yakin atau kurangnya jaminan politik dari para pemimpin Yunani.(ANT/BOG)